Cara Menggunakan Domain Sendiri di WordPress

Doli Yolanda

Content Manager

Jika anda terbentur dengan nama domain yang lama dan ingin memberikan situs WordPress nama domain baru, maka hal tersebut bisa memberi dampak positif terhadap ranking SEO website anda. Proses ini harus di tangani dengan cepat, benar, dan tentunya sebaik mungkin.


Memindahkan WordPress -dalam hal ini kita berbicara tentang website berbasis WordPress, akan mempengaruhi ranking SEO dari website anda sementara. Namun jika di lakukan dengan cepat dan benar, website anda bisa mendapatkan kembali posisi SEO-nya kembali, bahkan lebih dari itu.


Walaupun anda sudah lama berkecimpung dalam hal marketing online, memindahkan website biasanya di serahkan pada developer agar lebih cepat selesai. Namun, ada waktu-waktu dimana anda tidak bisa menyewa seorang developer atau harus menunggu dalam waktu yang cukup lama agar si developer bisa memulai pekerjaannya. Ini adalah saat dimana kita harus menyelesaikan pekerjaan ini sendiri dan menyelesaikannya tanpa bantuan dari ahlinya.


Panduan kali ini anda akan balajar cara menggunakan domain sendiri di WordPress tanpa bantuan developer, sehingga anda bisa kapan saja berpindah domain ketika waktunya tepat. 

how to use your own domain on wordpress

Kapan Waktu Terbaik Untuk Pindah Ke Domain Baru?

Memindahkan WordPress ke domain baru pastinya berangkat dari berbagai alasan, baik itu alasan yang bagus maupun alasan yang buruk. Keputusan ini akan mempunyai dampak yang signifikan terhadap usaha anda di website, jadi pertimbangkanlah dengan baik. Panduan migrasi website ini dibentuk oleh tim forrst.me yang lama berkecimpung dalam dunia bisnis online sehingga panduan ini ditulis dengan seksama agar mudah diikuti oleh anda yang baru pertama kali melakukannya.


Beberapa alasan terbaik untuk pindah ke domain baru di antaranya adalah:

  • Kepentingan penamaan ulang
  • Terdapat potensi akses lebih bagus dengan nama domain baru, atau
  • Website anda sedang terkena penalti

Pindah ke nama domain baru bisa menjadi awal yang fresh dan ide yang baru untuk anda, tapi hal itu bisa jadi bumerang. Ketika menggunakan domain baru, bisa saja domain yang di beli tersebut mempunyai penalti yang belum di selesaikan. Anda yang sudah terlanjur membeli domain tersebut mau tidak mau harus mengatasi masalah tersebut agar bisa memulai dengan baik. Jika ini terjadi, sebaiknya tetap gunakan website lama untuk sementara waktu hingga masalah tersebut selesai.


Jangan gonta-ganti nama domain hanya karena alasan menemukan nama domain yang lebih bagus. Mengganti nama domain dalam waktu yang singkat dan tidak terarah hanya akan membawa dampak buruk pada konversi website.


Asalkan anda memiliki alasan yang tepat untuk memindahkan website ke nama domain baru, maka simak cara menggunakan domain sendiri di WordPress dengan benar pada panduan kali ini.

Cara Menggunakan Domain Sendiri di WordPress Dengan Benar

Persiapan sebelum pindah ke domain baru

Sebelum kita memulai memindahkan WordPress ke nama domain baru, maka ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.


Proses pemindahan nama domain baru pastinya akan mempengaruhi ranking website anda, selain itu pindah ke nama domain baru juga akan mempengaruhi lalu lintas website yang ada saat ini. Hal ini sangat normal mengingat pengunjung terbiasa dengan nama domain yang lama.


Panduan kali ini hanya untuk memindahkan WordPress ke domain baru, bukan ke web hosting yang baru. walaupun prosesnya mirip, namun terdapat perbedaan yang tidak bisa anda lakukan di antara kedua hal tersebut.


Untuk berada pada titik ini, anda seharusnya sudah memiliki web hosting sendiri dengan website WordPress yang sudah terpasang dan berjalan dengan baik. Anda juga sudah paham dengan cPanel dari web hosting yang dimiliki untuk memulai pemindahan ke nama domain baru. Sebaiknya anda juga paham tentang FTP agar panduan ini berjalan dengan mulus. 


Dengan nama domain baru telah di beli dan siap untuk di gunakan, maka kita langsung saja pada proses transfer website ke domain baru.


Langkah 1 - Duplikat situs WordPress anda

Hal pertama yang harus anda lakukan adalah mengamankan file-file website anda dengan menduplikasikannya. Terdapat banyak plugin WordPress yang bisa anda pilih untuk melakukan duplikasi dan back-up, plugin Duplicator contohnya. Plugin ini selain alat untuk duplikasi website, juga menawarkan fasilitas back-up secara gratis.


Sebelumnya, pasang plugin ini pada WordPress lama anda terlebih dahulu dari menu plugins. Setelah aktif, menu duplicator akan muncul pada dashboard anda. Klik pada menu Duplicator di dashboard WordPress dan klik pada tulisan "create" untuk membuat paket duplikat baru. Setelah itu anda akan di tanya apakah mau melanjutkan dengan meng-klik tombol "next".


Duplicator akan bekerja dan akan menduplikasikan website anda, tapi sebelum proses duplikasi berjalan, plugin ini akan menjalankan sebuah tes untuk memastikan website berjalan dengan baik. Jika semua daftar periksa dalam keadaan bagus, maka anda bisa menekan tombol "build" untuk memulai proses.


Duplikasi website akan memakan waktu beberapa menit tergantung seberapa besar ukuran website anda.


Setelah proses packing website selesai, maka anda akan melihat pilihan download untuk installer dan paket arsip. Klik pada tombol "One click download"  pada layar untuk mendowload kedua file tersebut. File arsip yang anda download tadi adalah duplikasi lengkap dari website anda, dan dengan file ini anda bisa menggunakan domain sendiri di WordPress. File skrip yang di download akan secara ototmatis memasang WordPress pada domain baru dengan membuka file yang telah di arsipkan tadi.


Langkah 2 - Bentuk database untuk domain baru

Sebelum anda bisa memasang file arsip tadi pada domain baru, anda harus mempersiapkan file database terlebih dahulu pada domain tersebut. 


Untuk membuat database, log-in pada cPanel web hosting dan klik pada menu "database". Pada layar menu anda akan di minta untuk mengisi nama file database dan klik tombol "Create Database" untuk memulai proses. Setelah cPanel selesai mempersiapkan database untuk anda, saatnya untuk beranjak ke bagian MySQL User.


Masukkan nama dan password baru untuk pengguna baru dan klik "Create a User". User ini masih belum punya wewenang untuk menggunakan database yang di buat sebelumnya, dan kita perlu mengubahnya. Untuk melakukannya, gulir halaman ke bawah dan lihat pilihan "Add user to Database". Pilih user yang anda buat sebelumnya dari menu-turun di sebelah tulisan "User", dan pilih database yang ingin anda gunakan; setelah selesai klik "Add".


Saat ini anda siap untuk melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu memindahkan wordPress ke domain sendiri. Jangan lupa juga untuk mencatat nama, username, dan password karena informasi ini penting untuk log-in sewaktu WordPress berhasil di pasang.

 

Langkah 3 - Memasang WordPress di domain baru

Dengan database, dan akun MySQL yang baru telah siap untuk di gunakan, sekarang saatnya untuk meng-upload file Duplicator yang telah di download sebelumnya ke domain baru.


Pertama, akses nama domain baru anda menggunakan client FTP, lalu pastikan root directory website anda kosong. Setelah itu baru anda bisa upload arsip dan file instaler ke root directory tersebut. Setelah kedua paket berhasil di upload, maka WordPress siap di pasang.


Bukalah browser anda dan ketik alamat URL berikut:

http://domainbaru.com/installer.php

(ganti "domainbaru" dengan nama domain baru anda)


Selanjutnya anda akan masuk ke perangkat migrasi Duplicator. Installer akan mencari file arsip yang di download secara automatis. Klik pada kotak kosong untuk memberi centang pada syarat dan ketentuan (I have read and accept all terms & notices .... ).  Lalu WordPress akan meminta anda untuk memasukkan informasi database yang sudah di persiapkan sebelumnya.

Host anda biasanya berasal dari "localhost", berikutnya anda di minta untuk memasukkan detail dari informasi database yang anda buat untuk domain baru di langkah sebelumnya. Setelah selesai, klik pada tombol "next" untuk melanjutkan.


Duplicator akan membuka backup database WordPress anda dari arsip ke dalam database baru. Kemudian plugin ini akan meminta anda untuk memperbaharui URL, biasanya anda tidak perlu melakukannya karena semua akan otomatis terisi.


Klik pada tombol "next" untuk melanjutkan, dan Duplicator akan menyelesaikan proses migrasi.


Setelah proses selesai, anda bisa klik pada tombol "Admin login" untuk masuk pada akun admin WordPress dari website anda pada domain baru.

 

Langkah 4 - Persiapkan halaman pengalihan

Memindahkan WordPress ke nama domain baru berarti orang-orang yang belum dapat informasi tentang hal tersebut akan mengakses domain yang lama. Agar orang-orang yang mengakses domain lama langsung menuju ke nama domain baru, maka anda perlu mempersiapkan halaman pengalihan atau juga di sebut halaman pengalihan 301.


Terdapat beberapa cara untuk melakukan halaman pengalihan 301, tapi metode yang paling sering digunakan adalah dengan menyunting file .htaccess di website anda. File ini bisa di temukan pada folder root website.

indonesia htaccess website migration (1)


Jika anda tidak bisa menemukan file .htaccess. berarti terdapat dua hal penyebabnya.

  1. Anda tidak punya hak akses filel .htaccess - Untuk mengatasinya, buat file tersebut menggunakan Notepad (windows) atau TextEdit (Mac). Cukup dengan save file kosong tersebut dengan nama extensi .htaccess dan hapus extensi .txt
  2. Website anda tidak berjalan pada server web Apache - Ini merupakan masalah teknis dan anda mungkin butuh bantuan developer untuk mengatasinya. Terdapat beberapa tipe web server yang ada saat ini, seperti Apache, Windows/IIS, dan Nginx; hanya server web Apache yang menggunakan file .htaccess

Jika anda bisa menemukan file .htaccess dan telah masuk ke dalam mode edit, masukkan kode berikut:


RewriteEngine On

RewriteCond %{HTTP_HOST} ^domainlama.com [NC, OR]

RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.domainlama.com [NC]

RewriteRule ^(.*)$ https://domainbaru.com/$1 [L, R=301, NC]


Terdapat banyak cara untuk melakukan pengeditan .htaccess, dan salah satu cara termudah adalah dengan memanfaatkan plugin WordPress. Dengan plugin redirect, anda cukup mengisi nama domain lama (Source URL) dan nama domain baru (Target URL).


Langkah 5 - Beritahu Google tentang perubahan domain

Setelah anda selesai memindahkan website ke nama domain baru dan halaman pengalihan juga telah siap di pasang, saatnya untuk memberi tahu Google tentang perubahan alamat tersebut. Pemberitahuan ini berfungsi untuk membantu Google menemukan nama domain baru anda lebih cepat.


Untuk memberi tahu Google perubahan pada nama domain, anda perlu menambahkan domain baru tersebut ke Google Search Console. Setelah anda memasukkan nama website baru, anda masuk ke versi lama dari Google Search Console. Kemudian, anda perlu mengganti ke alamat website lama dan klik pada ikon gear untuk menjalankan menu "Change of Address".


Pada layar berikutnya, Google Search Console akan menunjukkan pada anda langkah demi langkah untuk mengajukan perubahan alamat website.

Pastikan Website Berjalan Lancar

Setelah proses panjang memindahkan WordPress ke domain sendiri berjalan dengan lancar, saatnya untuk melakukan double-check.


Bukalah website anda dengan nama baru pada browser dan perhatikan semua fungsinya. Jika semua bekerja dengan baik, maka website tersebut telah siap. Tapi ada kalanya ketika kita mengikuti instruksi dengan baik dan benar kesalahan tetap terjadi. Ini adalah saat kita melihat dan mencari kesalahan yang terdapat pada website.


Hal yang pertama kali untuk diperiksa adalah link dan gambar yang ada pada setiap konten. Jika masih terdapat kendala setelah memindahkan website, kami rekomendasikan untuk melihat pusat bantuan WordPress untuk bantuan lebih lanjut.


Hostinger memiliki dukungan yang baik yang dapat membantu Anda dalam hal ini.